Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 02 Desember 2010

Pelecehan Seksual Milter Wanita Inggris...

Tahanan Irak Jadi Objek Pelecehan Seksual Tentara Perempuan Inggris
Seorang tentara perempuan Inggris diseret ke pengadilan atas tuduhan merendahkan dan melecehkan tahanan Irak secara seksual. Tuduhan itu merupakan salah satu dari serangkaian klaim mengenai kekerasan yang dilakukan pasukan Inggris di Basra, The Times melaporkan pada Sabtu (2/1).
Lima mantan tahanan Irak telah membuat tuduhan spesifik terhadap seorang interogator perempuan yang mereka kenal bernama "Katy".

Kasus tersebut merupakan salah satu di antara 14 kasus baru yang ditimpakan pada unit introgasi rahasia militer Inggris. Kasus ini pun menjadikan total kasus yang dilaporkan oleh mantan tahanan Irak ke pengadilan Inggris menjadi 40 kasus.

Pelecehan seksual secara rutin dilakukan oleh Tim Intelejen Gabungan (JFIT) antara tahun 2003 hingga 2007 saat unit ini menjalankan Fasilitas Penahanan Sementara yang berbasis di pangkalan logistik Shaibah di dekat Basra. Di antara tuduhan terdapat satu kasus perkosaan laki-laki.

Interogator itu pun dituduh melakukan praktek pemaksaan yang melanggar hukum Inggris, termasuk mengancam, menggunakan kekerasan, menyebabkan tahanan menderita stres, pengurangan waktu tidur, menutupi kepala tahanan, hingga memberikan ancaman untuk melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap keluarga tahanan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kepada The Times bahwa semua tuduhan-tuduhan itu sedang diselidiki. Namun, pengacara dari kelompok hak asasi manusia Kepentingan Umum Undang-undang sedang menjalani proses judicial review atas  semua kasus tersebut, dengan alasan bahwa otoritas militer Inggris tidak dapat diandalkan untuk menyelidiki mereka tanpa memihak.

Phil Shiner, pengacara untuk lima mantan tahanan, menjelaskan dalam sebuah surat pernyataan kepada Bob Ainsworth, Sekretaris Pertahanan.

"Bentuk-bentuk perlakuan buruk yang diderita oleh penggugat meliputi pemukulan, kekurangan makanan, pemberian suhu dingin dan panas yang berlebihan, ancaman pemerkosaan dan kekerasan, penghinaan seksual dan kurungan," kata Shiner dalam suratnya. "Secara khusus, bukti-bukti itu membuktikan bahwa ada penggunaan teknik interogasi koersif yang tentu saja melanggar hukum yang telah ditentukan oleh MahkamahHak Asasi Manusia Eropa."


Source: http://arrahmah.com/index.php/news/read/6497/tahanan-irak-jadi-objek-pelecehan-seksual-tentara-perempuan-inggris#ixzz0tkKcj2zb

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    TV Streaming Indonesia