Helm militer yang digunakan saat ini masih memberikan akses bagi daya  ledakan untuk melakukan penetrasi melalui wajah. Menambahkan kaca helm  pada helm standar militer, bisa membantu melindungi tentara dari cedera  otak.

Helm Standar Tentara - Foto: FreeFoto
Penelitian baru yang memodelkan bagaimana gelombang kejut (shock wave)  melewati kepala menemukan bahwa penambahan pelindung wajah bisa  membelokkan porsi substansial ledakan yang jika tanpa pelindung tersebut  akan dengan mulus menjangkau otak.
Studi ini merupakan bagian dari sejumlah besar penelitian baru untuk  menghentikan cedera otak traumatis. Diperkirakan 1,5 juta orang Amerika  menderita cedera otak traumatis ringan setiap tahun, dan hampir 200.000  anggota tentara terdiagnosa menderita cedera tersebut sejak tahun 2000,  menurut Armed Forces Health Surveillance Center di Silver Spring,  Maryland. Walaupun tubrukan langsung seperti membenturkan kepala  jelas-jelas dapat mencederai otak, daya yang berlangsung ketika bahan  peledak mengirimkan gelombang kejut melalui kepala lebih sulit untuk  dikarakterisasikan.
Dalam studi tersebut, para peneliti yang dipimpin oleh Raúl Radovitzky dari MIT’s Institute for Soldier Nanotechnologies menciptakan model komputer terperinci kepala manusia termasuk lapisan lemak dan kulit, tengkorak, serta berbagai jenis jaringan otak.  Tim tersebut memodelkan gelombang kejut dari sebuah ledakan yang  diledakkan tepat di depan wajah dalam tiga kondisi: dengan kepala  telanjang, dilindungi oleh helm yang sekarang digunakan dalam  pertempuran, dan dilindungi oleh helm tersebut dengan tambahan pelindung  wajah polikarbonat.
Jumat, 10 Desember 2010
Helm Kaca Amankan Militer dari Letusan
 08.18
08.18
 military news
military news
 


 
 
 
 
 
 














0 komentar:
Posting Komentar