Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 02 Januari 2011

'Serangan Artileri Untuk Alih Kekuasaan Korut'

Melly Febrida


Kim Jong-un.     Korea Utara melakukan serangkan artileri terhadap Korea Selatan. Serangan ini dimungkinkan terkait dengan pengalihan kekuasaan dari pemimpin King Jong-Il ke anak laki-laki bungsunya.

Demikian analisa seorang pengamat, Mark Fitzpatrick, seorang anggota Institut Internasional untuk Studi-studi Strategis (IISS)  

"Sulit untuk tidak menarik kesimpulan bahwa (serangan) ini, seperti penenggelaman Cheonan, terkait dengan suksesi," kata

Fitzpatrick, merujuk ke sebuah kapal perang Korea Selatan yang Seoul katakan telah diserang oleh torpedo Korea Utara.

"Kedua insiden itu adalah cara untuk memberi putera mahkota Korea Utara Kim Jong-Un "beberapa kecakapan", ujarnya.

"Ia telah memiliki waktu untuk melakukan apa saja pada usia 27, tapi memberinya pangkat jendral, Utara ingin mempersiapkan dia dengan semacam kemenangan militer dan ini serangan yang akan benar-benar dianggap berasal dari kepemimpinan militernya," ia menambahkan.

Korea Utara, bagaimanapun, juga berupaya untuk memaksa Korea Selatan kembali ke pembicaraan mengenai perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, kata Fitzpatrick, anggota senior untuk non-proliferasi di IISS dan bekas wakil menlu AS.

"Satu alasan Korea Utara melakukan langkah provokatif ini adalah untuk menarik Selatan, untuk mengatakan: "Lihat, kecuali

Anda mau merundingkan mengenai garis demarkasi ini, Anda akan memancing konsekuensi-konsekuensi militer," katanya.

Negara-negara besar dunia telah mengutuk serangan Selasa terhadap pulau Yeonpyeong dekat perbatasan Laut Kuning, yang menewaskan dua marinir, tapi Korea Utara yang bersenjata nuklir menuduh Korea Selatan yang pertama menembak.

Fitzpatrick menyatakan bentrokan itu merupakan "eskalasi serius" dalam ketegangan, khususnya setelah pengungkapan pada akhir pekan lalu sebuah pabrik pengayaan uranium yang tampaknya operasional.

Tapi ia menambahkan: "Saya tidak memikirkan hal itu akan berubah menjadi perang skala-penuh, Korea Selatan akan sangat berhat-hati untuk tidak memperluas tanggapannya".

Seoul akan lebih dulu mengusahakan tanggapan diplomatik, meskipun tanggapan itu mungkin tidak memiliki dampak kekal untuk mengubah pemikiran Pyongyang.

Itu akan mencakup "menanggapi secara diplomatik melalui PBB, bekerja dengan AS untuk membujuk China memperketat pelaksanaan langkah-langkah keamanan sebelumnya".

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    TV Streaming Indonesia